IDXChannel - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) atau BRI berkomitmen menjaga efisiensi biaya dana dan struktur pendanaan yang optimal di tengah dinamika ekonomi global.
Direktur Finance & Strategy BRI, Viviana Dyah Ayu menyampaikan, disiplin dalam mengelola likuiditas menjadi fondasi utama perseroan.
“Cost of Fund (CoF) tercatat membaik menjadi 3,6 persen pada akhir kuartal II-2025. Di sisi lain, efisiensi pendanaan juga terlihat dari tingkat Cost of Deposit (CoD) yang berhasil dijaga di level 3,0 persen. Sementara itu, indikator likuiditas jangka pendek dan panjang BRI tetap kuat dengan Liquidity Coverage Ratio (LCR) yang terjaga di 150,5 persen serta Net Stable Funding Ratio (NSFR) sebesar 125,6 persen,” kata Viviana dalam paparan kinerja BRI, Kamis (31/7/2025).
Kondisi ini membuat Loan to Deposit Ratio (LDR) BRI berada di level sehat, yakni 84,97 persen, sehingga bank memiliki ruang likuiditas yang cukup untuk terus menyalurkan kredit secara sehat.
Dari sisi permodalan, Viviana menegaskan Capital Adequacy Ratio (CAR) BRI mencapai 25,01 persen, salah satu yang tertinggi di industri perbankan nasional dan jauh di atas ketentuan minimum regulator.
“Dengan kondisi likuiditas yang memadai dan permodalan yang kuat tersebut perseroan masih memiliki ruang yang cukup untuk tumbuh lebih baik di masa mendatang,” tambahnya.
Kinerja positif ini juga tercermin dari laba bersih BRI yang mencapai Rp26,53 triliun hingga akhir kuartal II-2025. Total aset tumbuh 6,52 persen secara tahunan menjadi Rp2.106,37 triliun.
Sementara itu, penyaluran kredit meningkat 6,0 persen menjadi Rp1.416,6 triliun, di mana segmen UMKM mendominasi dengan porsi 80,32 persen dari total portofolio kredit.
(Febrina Ratna Iskana)