IDXChannel - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengakui persentase nilai kredit Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) untuk UMKM masih tertinggal jauh dengan China.
Dia membandingkan nilai kredit UMKM di China sudah menyentuh 65 persen. Sedangkan kredit yang digelontorkan Himbara untuk pelaku usaha mikro baru di angka 21 persen.
"Tadi Bapak Presiden mengingatkan bagaimana benchmarking kita dengan berbagai negara, kita masih di 21 persen kredit UMKM dibandingkan China, sudah 65 persen," ujar Erick saat konferensi pers UMKM Expo Brilianpreneur 2023 di Jakarta, Kamis (7/12/2023)
Adapun hingga September 2023 pendanaan yang disuntik bank-bank BUMN ke UMKM mencapai Rp1.600 triliun. Meski sudah tergolong besar, Erick menilai perlu adanya peningkatan jumlah pembiayaan karena masih ada ketimpangan antara Indonesia dan negara lain.
Dari jumlah pembiayaan Himbara, lanjut dia, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, atau BRI menjadi bank pelat merah dengan alokasi pendanaan terbesar. Nilai yang digelontorkan BRI berada di angka 83 persen dari total Rp 1.600 triliun.
"Nah ini total (kredit Himbara) memang yang jadi sangat masif yang sangat besar. Cukup tidak?. Artinya apa? Masih ada gap yang kita bisa terus tingkatkan," beber dia.
Erick pun optimistis kreditur UMKM dapat diperluas ketika Kementerian Keuangan (kemenkeu), Bank Indonesia (BI), dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bisa membuat kebijakan dengan tujuan memberikan stimulus bagi institusi keuangan di Tanah Air, khususnya Himbara. Sehingga akses permodalan kepada UMKM dapat ditingkatkan.
"Tinggal bagaimana kita duduk bersama tentu Kementerian Keuangan, BI, OJK bisa membuat stimulus yang bisa memudahkan akses daripada permodalan ini, tetapi tentu tetap terjaga," tutur dia.