IDXChannel - PT Bank BCA Syariah atau BCA Syariah menunggu induk usaha, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) untuk mengambil langkah penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).
Presiden Direktur BCA Syariah, Yuli Melati Suryaningrum menjelaskan, pihaknya fokus memperkuat skala bisnis, sebelum akhirnya melepas sebagian saham ke publik.
“Kita gedein dulu lah ya (bisnis)nya, tanya aja sama pemegang saham dong,” kata Yuli saat ditemui di kantornya, Rabu (6/8/2025).
Data perusahaan menunjukkan sebagian besar saham BCA Syariah dikuasai oleh sang induk, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Nilainya mencapai 99,99 persen. Sisanya, dengan porsi yang kecil, dimiliki oleh PT BCA Finance.
Momentum yang tepat untuk mengambil aksi korporasi ini, ujar Yuli, berlangsung saat skala bisnis perusahaan lebih besar, terlebih di tengah persaingan bisnis perbankan syariah.
“(IPO) kalau sudah besar lah, sekarang dinamikanya luar biasa. Kita aminkan aja, nanti liat perkembangannya,” tutur dia.
Hingga paruh pertama 2025, BCA Syariah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp11,3 triliun atau tumbuh 18,2 persen yoy.
Segmen pembiayaan komersial mendominasi dengan kontribusi Rp8,6 triliun atau 76,7 persen dari total pembiayaan. Pembiayaan di segmen ini tumbuh 13,2 persen yoy.
Sementara itu, pembiayaan di segmen konsumer mencatatkan pertumbuhan tertinggi sebesar 56,1 persen yoy menjadi Rp1,7 triliun.
Pendorong utama segmen ini adalah pembiayaan emas yang melonjak 231,2 persen yoy menjadi Rp300 miliar.
Hingga akhir Juni, BCA Syariah mencatatkan pertumbuhan laba bersih 12 persen year-on-year (yoy) menjadi Rp100 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Presiden Direktur BCA Syariah, Yuli Melati Suryaningrum menyebut, pencapaian ini mencerminkan pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan.
“Alhamdulillah, kinerja semester I-2025 menunjukkan pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan didorong oleh penyaluran pembiayaan yang berkualitas serta pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK),” ujarnya.
(DESI ANGRIANI)