IDXChannel - Menjelang akhir 2023, Kementerian Keuangan secara resmi menghadirkan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel berupa Sukuk Tabungan (ST) seri ST011 mulai 6 November 2023 hingga 6 Desember 2023, dengan periode penawaran selama 31 hari dan pemesanan minimal untuk kedua serinya sebesar Rp1 juta.
Namun, bagi investor pemula yang memiliki keterbatasan dana tetapi ingin mendapatkan potensi keuntungan optimal berbasis syariah tidak perlu khawatir, karena BRI Manajemen Investasi (BRI-MI) menyediakan produk bagi para investor pemula yang ingin memulai berinvestasi dengan likuiditas yang tinggi dan mengedepankan prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal Indonesia, yaitu Reksa Dana Seruni Pasar Uang Syariah (SPU Syariah).
“Produk Reksa Dana SPU Syariah milik BRI-MI memilik risiko investasi yang rendah dan sangat terjangkau dengan minimal pembelian minimal sebesar Rp10.000,- saja” Ujar PLT Direktur Utama BRI-MI, Ira Irmalia Sjam.
Adapun Ira memaparkan bahwa bahwa SPU Syariah memiliki jejak kinerja yang baik, dimana berdasarkan data per 31 Oktober 2023 produk tersebut mencatatkan pertumbuhan Year on Year (YoY) sebesar 4,34%, lebih tinggi dibandingkan rata-rata Infovesta Money Market Fund dan Infovesta Sharia Money Fund di industri, yaitu masing-masing sebesar 3,90% dan 3,72%.
Bagaimana dengan Trend Industri dan Kinerja Reksadana Syariah di Indonesia?
Pada awal Oktober 2023, Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 6%. Keputusan ini konsisten dengan kebijakan moneter yang pre-emptive dan forward looking untuk memastikan terus berlanjutnya penurunan inflasi ke depan.