“Sistem perbankan Amerika benar-benar aman dan dikapitalisasi dengan baik,” ujarnya seraya menegaskan “(sistem) ini tangguh!”
Mengapa Silicon Valley Bank Bankrut?
Silicon Valley Bank adalah bank terbesar ke-16 di Amerika. Kebangkrutan bank itu merupakan kegagalan bank terbesar kedua dalam sejarah Amerika setelah ambruknya Washington Mutual pada tahun 2008. Silicon Valley Bank melayani sebagian besar pekerja teknologi dan perusahaan-perusahaan yang didukung modal ventura, termasuk beberapa merek industri yang paling terkenal di dunia.
Silicon Valley Bank mulai mengalami kebangkrutan ketika para nasabahnya, yang sebagian besar adalah perusahaan-perusahaan teknologi yang membutuhkan uang tunai ketika berjuang mendapatkan pembiayaan, mulai menarik simpanan mereka. Untuk menutupi kerugian akibat penarikan itu, bank tersebut harus menjual obligasinya. Hal ini menyebabkan kegagalan terbesar lembaga keuangan Amerika itu sejak puncak krisis keuangan.
Yellen menggambarkan kenaikan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat yang sudah terjadi beberapa kali umtuk meredam inflasi sebagai masalah utama Silicon Valley Bank. Kebanyakan nilai aset-aset bank itu, seperti obligasi atau efek beragunan hipotek, berkurang dan hilang seiring dengan kenaikan tingkat suku bunga.
Yellen mengatakan, “Masalah dengan sektor teknologi bukan inti utama masalah bank ini.” Ia berharap pihak regulator mempertimbangkan “serangkaian opsi yang tersedia,” termasuk akuisisi Silicon Valley Bank dengan institusi lain. Sejauh ini belum ada pembeli yang menawarkan diri.