Amam melihat bahwa UMKM Indonesia memiliki potensi besar untuk berkembang di pasar global. "Melalui program BRI UMKM EXPO(RT), kami berupaya memberi mereka semua dukungan yang diperlukan untuk mengembangkan bisnis, termasuk memfasilitasi akses ke pasar internasional dan pelatihan yang relevan,” ujarnya.
Abon Cap Koki, sebagai salah satu contoh keberhasilan, terus berusaha memperluas pasar dan memperkuat posisinya di pasar internasional. Sertifikasi seperti Dinkes PBG PIRT, HACCP Certified, dan ISO 22000(2018) telah membantu produk ini untuk memasuki pasar global.
Dalam menghadapi tantangan pasar, Novi terus mengandalkan media sosial dan e-commerce untuk meningkatkan visibilitas Abon Cap Koki. "Meskipun tantangannya ada, kami tetap optimis. Kami memanfaatkan media sosial dan platform e-commerce seperti PaDi UMKM untuk menjangkau lebih banyak konsumen,” kata Novi.
Dengan dukungan BRI dan semangat inovasi, Abon Cap Koki kini dikenal tidak hanya di pasar lokal, tetapi juga di pasar internasional. Keberhasilan ini selaras dengan strategi BRI yang terus memperkuat ekosistem digital melalui Super Apps BRImo, yang hingga akhir Desember 2024 telah digunakan oleh 38,61 juta pengguna dengan volume transaksi mencapai Rp5.596 triliun.
BRI berkomitmen untuk terus mendukung pertumbuhan UMKM melalui berbagai program pemberdayaan, seperti Holding Ultra Mikro, Kredit Usaha Rakyat (KUR), AgenBRILink, Desa BRILian, serta berbagai inisiatif lainnya. Dengan langkah ini, diharapkan semakin banyak UMKM yang mampu naik kelas dan bersaing di pasar global.
(kunthi fahmar sandy)