Iqbal Dwi Purnama
IDXChannel - Perbankan nasional disebut baru akan melakukan penyesuaian suku bunga kredit imbas dari naiknya suku bunga Bank Indonesia pada tahun depan atau maksimal dua kuartal.
Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede mengatakan, penyesuaian suku bunga kredit perbankan pada tahun ini mengalami perlambatan. Hal tersebut menurutnya dikarenakan saat ini kondisi likuiditas perbankan masih cukup empel dan kondisi likuiditas perbankan masih sangat longgar.
"Setidaknya maksimal 2 kuartal, jadi akan ada penyesuaian, dan penyesuaian itu cukup lambat sampai akhir tahun ini," kata Josua dalam Market Review IDXChannel, Kamis (17/11/2022).
Sebelumnya pada bulan Oktober 2022 lalu, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia mengumumkan kenaikan suku bunga sebesar 59 basis poin menjadi 4,75 persen. Namun dari keniakan itu perbankan banyak yang belum melakukan penyesuaian.
"Kemungkinan besar dia akan mulai terjadi di tahun depan, karena kondisi likuiditas perbankan masih sangat empel, jadi kondisi likuiditas masih relatif longgar," lanjut Josua.
Sehingga menurutnya keniakan suku bunga terakhir ini belum memberikan efek dalam terhadap daya beli masyarakat, khsusnya di sektor otomotif dan properti yang banuak menggunakan kredit.
"Kondisi penyesuaian perbankan belum signifikan, jadi artinya belum kita melihat dampak terhadap Kredit KPR sendiri, dan kredit konsumsi lainnya seperti kredit kendaraan bermotor, itu masih menunjukan tren cukup baik," kata Josua.
"Mislanya sampai dengan bulan Juli, Pertumbuhan KPR itu masih sekitar 9 persen an, dan kredit kendaraan bermotor juga masih 11 persen pertumbuhannya, sekalipun memang mulai kenaikan suku bunga BI, tetapi belum sepenuhnya perbankan meniakan bunga kredit," tutup Josua. (RRD)
