Realisasi ini sejalan dengan peningkatan pertumbuhan aktivitas ekonomi selama Ramadan. Uang Yang Diedarkan (UYD) pada 2025 tercatat tumbuh sebesar 8,63 persen.
"Kalau dibanding dengan tahun lalu hampir sama bahkan lebih. Tahun lalu 8,44 persen," kata dia.
Gubernur BI Perry Warjiyo menambahkan, selain menunjukkan aktivitas ekonomi, pertumbuhan UYD yang lebih tinggi juga mencerminkan preferensi masyarakat yang masih memilih menggunakan uang tunai.
"Tentu saja (artinya) konsumsi masyarakat masih menunjukkan pertumbuhannya cukup baik, tercermin dari UYD tumbuhnya 8,63 persen," kata Perry.
(NIA DEVIYANA)