Selain itu, PNM juga menjadi pelopor penerbitan orange bonds pertama di Indonesia, kedua di Asia, dan kelima di dunia. Tidak hanya itu, PNM tercatat sebagai penerbit orange sukuk pertama di Indonesia sekaligus di dunia. Inovasi ini memperkuat peran PNM sebagai lembaga pembiayaan yang tidak hanya menyediakan akses permodalan, tetapi juga mendorong pembiayaan berkelanjutan yang berorientasi pada pemberdayaan perempuan.
“PNM diberikan mandat untuk memberikan akses kepada masyarakat, khususnya kelompok prasejahtera yang berada di bottom of the pyramid, melalui penyediaan permodalan dan pendampingan usaha. Dengan dukungan seluruh pemangku kepentingan, kami yakin PNM mampu menghadirkan dampak sosial-ekonomi yang lebih luas,” kata Arief.
PNM berharap penghargaan ini dapat semakin memacu semangat untuk memperluas jangkauan layanan, memperkuat pembiayaan syariah, serta menghadirkan program pemberdayaan yang berkelanjutan.
Dengan begitu, PNM optimistis dapat terus menjadi mitra strategis pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, sekaligus mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) khususnya tujuan nomor 5, yaitu mewujudkan kesetaraan gender melalui pemberdayaan perempuan prasejahtera.
(NIA DEVIYANA)