Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu menjelaskan, proses penyaluran memang bersifat bertahap seiring dengan pipeline kredit yang telah disusun perseroan.
“BTN telah menyiapkan pipeline kredit yang kuat di berbagai segmen, mulai dari korporasi, komersial, UMKM, konsumer, hingga syariah. Dapat kami sampaikan bahwa total pipeline yang tersedia mencapai sekitar Rp27,5 triliun, atau lebih besar dari dana PUN yang ditempatkan sebesar Rp25 triliun. Pipeline tersebut siap untuk mendapatkan pencairan sesuai yang telah dijadwalkan,” ujar Nixon.
Nixon memaparkan realisasi serapan hingga akhir September 2025 yakni dari dana Rp25 triliun yang ditaruh Kemenkeu di BTN, sudah disalurkan untuk kredit sebesar Rp10,5 triliun atau sekitar 42 persen.
Namun, yang baru di-reimburse oleh Kemenkeu hanya sebesar Rp4,5 triliun. “Sisanya akan kita tagihkan bulan Oktober ini,” katanya.