Dari sisi intermediasi, BBYB melalui kerja sama partnership, channeling, serta penyaluran secara digital melalui aplikasi neobank mampu meningkatkan penyaluran total kredit sebesar Rp10,11 triliun di Juni 2023 atau naik 43,57% dibandingkan dengan periode yang sama di 2022 yang sebesar Rp7,04 triliun.
Rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) gross BBYB naik dari 1,78% pada Juni 2022 menjadi 3,69% pada Juni 2023. NPL nett juga naik dari 1,41% pada Juni 2022 menjadi 2,02% pada Juni 2023.
Dari sisi pendanaan, BBYB telah meraup dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp15,22 triliun pada semester I 2023, naik 37,86% yoy. Dana murah atau current account savings account (CASA) BBYB pun naik 20,7% yoy menjadi Rp3,79 triliun.
Dengan demikian aset BBYB meningkat 36,63% menjadi Rp19,62 triliun pada Juni 2023, dibandingkan dengan aset pada periode sebelumnya yang sebesar Rp14,36 triliun.
(SLF)