Lebih lanjut sambung Royke, selain mengedukasi nasabah, BNI juga menggunakan teknologi keamanan terbaik. Diakuinya, perseroan memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) untuk meningkatkan sistem keamanan.
"Kita apply AI untuk saat kita melakukan lifeness detection bahwa bukan deepfake. Kemudian multifactor authentication, lalu keamanan enkripsi. Dari sisi server, kita tidak bisa diakses sembarang orang mengakses, dan termasuk juga menghadirkan backup," ujarnya.
Royke menambahkan, upaya keamanan terakhir yang dilakukan untuk dapat menghindari serangan hacker adalah dengan memasang sistem anti fraud. Dia menjelaskan, ketika terjadi anomali, maka transaksi akan secara otomatis ditolak oleh sistem.
(FAY)