Dari sisi penyaluran kredit, SMBC Indonesia mencatatkan pertumbuhan 15 persen secara tahunan, dengan total kredit mencapai Rp179,4 triliun. Pertumbuhan ini didorong oleh sektor kredit ritel yang melonjak 31 persen, terutama dari segmen Joint Finance, Jenius, dan Mikro.
"Faktor pendorong terbesar berasal dari kredit retail yang tumbuh sebesar 31 persen, berkat penyaluran di segmen Joint Finance, Jenius, dan Mikro yang masing-masing naik 389 persen, 51 persen, dan 40 persen," tutur Henoch.
Sementara itu, kredit Usaha Kecil dan menengah (UKM) tumbuh 8 persen. Namun, kredit korporasi mengalami penurunan sebesar 6 persen akibat dinamika suku bunga dan persaingan yang ketat.
Total aset SMBC Indonesia pada akhir 2024 mencapai Rp241,1 triliun, naik 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Dana pihak ketiga (DPK) juga mengalami peningkatan sebesar 12 persen menjadi Rp121,3 triliun.