sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Special Interview Dubes RI di Belanda: Potensi Ekonomi, Kekuatan Diaspora, dan Kehadiran BUMN

Banking editor Delvi Sinambela
12/09/2023 14:32 WIB
"Kita saling mengenal, itu lebih mudah. Kita tahu Belanda, Belanda sudah tahu kita. Itu aset yang paling penting."
Duta Besar Indonesia untuk Belanda, Mayerfas, usai melakukan sesi interview dengan IDX Channel. Foto: IDX Channel/Delvi Sinambela.
Duta Besar Indonesia untuk Belanda, Mayerfas, usai melakukan sesi interview dengan IDX Channel. Foto: IDX Channel/Delvi Sinambela.

IDXChannel - "Kita saling mengenal, itu lebih mudah. Kita tahu Belanda, Belanda sudah tahu kita. Itu aset yang paling penting. Itu aset yang tidak banyak dimiliki pengusaha Indonesia di negara lain." 

Demikian seruan Duta Besar Indonesia untuk Belanda, Mayerfas, saat bertemu dengan IDX Channel di Den Haag, Belanda.

Hubungan antara Indonesia dan Belanda telah berlangsung selama ratusan tahun. Saat ini, Belanda menjadi negara dengan jumlah diaspora Indonesia yang bisa dibilang terbesar di dunia. 

Jumlahnya mencapai sekitar 1,7 juta orang, sekitar 10 persen dari total populasi Belanda. Tak heran, warna budaya Indonesia, rasa kuliner nusantara, hingga relasi bisnis dan perdagangan antara kedua negara terasa kuat.

OPTIMISME DALAM INVESTASI 

Bagi Belanda, Indonesia adalah negara yang potensial dan menarik sebagai tujuan investasi. Pertumbuhan ekonominya yang tinggi juga menjadi daya tarik besar. Pascademi, pertumbuhan ekonomi Indonesia terus tumbuh, mencapai 3,7% pada 2021 dan 5,31% pada 2022.

Duta Besar Mayerfas menambahkan, pertumbuhan ini menambah optimisme investasi Belanda ke Indonesia. 

"Kami sangat optimis kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Belanda akan terus berkembang. Kita saling membutuhkan satu sama lain. Ketika kita tumbuh, mereka melihat peluang yang sangat baik, sehingga mereka juga merasa optimis. Optimisme mereka tercermin dalam investasi, baik melalui pembukaan pabrik baru, peningkatan kapasitas di Indonesia, atau eksplorasi wilayah-wilayah lain di Indonesia untuk mengembangkan investasinya."

Hubungan perdagangan antara negeri kincir angin dengan Indonesia ini juga punya potensi yang sangat besar. Selama lima tahun terakhir, Indonesia telah mencatat surplus perdagangan dengan Belanda. 

Menurut data Kementerian Perdagangan, nilai perdagangan antara Indonesia dan Belanda pada 2022 mencapai USD6,3 miliar, dengan surplus sebesar USD4,3 miliar, terutama dari sektor non-migas.

Komoditas Indonesia sangat diminati di Belanda, di antaranya kopi, rempah-rempah, kerajinan, furnitur, dan banyak lainnya. Mayerfas berharap, ke depannya pengelolaan komoditas dari Indonesia di Belanda banyak dipegang oleh orang Indonesia. Oleh karena itu, dia mendorong agar pengusaha-pengusaha Indonesia di Belanda semakin diperkuat.

"Upaya kami juga bertujuan untuk memperkuat kehadiran pengusaha Indonesia di sini. Ini adalah hal yang sangat penting yang sedang kami lakukan saat ini. Kami ingin produk-produk kita diekspor ke sini, diimpor oleh warga kita, dan dipasarkan oleh warga kami. Kami ingin produk-produk kami dihasilkan oleh kami. Dan ini sangat mungkin terjadi karena kami memiliki diaspora yang kuat di sini," ungkap Mayerfas.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement