IDXChannel - Direktur Digital Bisnis BRI Agro, Bhimo Wikan Hantoro, menyebut sebanyak 82,9% dari UMKM Nasional mengalami dampak negatif akibat pandemi Covid-19. Adapun sebanyak 63,9% dari UMKM yang terdampak mengalami penurunan omset lebih dari 30%.
“Situasi seperti ini perlu di cermati karena UMKM ini sebenarnya terdiri lebih dari 85% pelaku usaha di Indonesia. Artinya, mereka akan menjadi tonggak dari PDB kita dan perekonomian bangsa ini,” kata Bhimo dalam webinar What’s Next For The SMEs in The Digital Era, Selasa (10/8/2021).
Sehingga jika para pelaku UMKM mengalami kesulitan dan penurunan omset itu akan berdampak pada perekonomian Indonesia. Dia menuturkan semenjak pandemi Covid-19 para pelaku UMKM mengalami kendala dalam melakukan usaha jualannya.
Hal itu terlihat dari persentase penjualan turun di level 44% yang disebabkan karena daya beli menurun, protokol Kesehatan menghambat penjualan, dan kurangnya interaksi fisik. Kemudian dari sisi pendanaan minim, hanya 27%. Ini terjadi lantaran sulit mendapatkan dana/arus kas masuk, pelanggan tidak dapat/terlambat membayar, dan sulit membayar tagihan pinjaman.
“Ada lagi kendala lainnya, yaitu operasional. Operasional turun di level 16% karena kinerja pegawai tidak optimal, sulit prediksi permintaan, dan protokol kesehatan menghambat operasional. Terakhir, dari sisi pasokan yang turun 13% karena harga fluktuatif, waktu pengiriman lebih lama, dan sulit mencari pemasok,” paparnya.