Selain itu, kebijakan penyaluran kredit diperkirakan lebih ketat, antara lain pada suku bunga kredit dan premi kredit berisiko.
"Hasil survei menunjukkan responden tetap optimis terhadap pertumbuhan kredit ke depan," tambah Erwin.
Responden memperkirakan, pertumbuhan kredit untuk keseluruhan 2023 sebesar 10,9% (yoy), tumbuh positif meski tidak setinggi realisasi pertumbuhan kredit pada 2022 sebesar 11,4% (yoy).
"Optimisme tersebut antara lain didorong oleh prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan serta relatif terjaganya risiko penyaluran kredit," pungkas Erwin.
(FAY)