"Hal ini terindikasi dari Indeks Lending Standard (ILS) negatif sebesar -0,5%. Kebijakan penyaluran kredit diprakirakan lebih longgar, antara lain pada aspek jangka waktu dan biaya persetujuan kredit," ungkap Erwin.
Hasil survei menunjukkan responden tetap optimis terhadap pertumbuhan kredit ke depan. "Responden memprakirakan pertumbuhan kredit pada 2023 sebesar 8,9% (yoy)," ujar Erwin.
(FRI)