Bloomberg News melaporkan, pejabat AS dan pemimpin Wall Street yang berusaha membantu First Republic sedang menjajaki kemungkinan dukungan pemerintah yang akan membantu mengatasi masalah kerugian bank yang belum direalisasi.
Pemerintah dapat berperan dalam mengambil aset yang telah mengikis neraca First Republic, Bloomberg melaporkan.
First Republic menolak berkomentar. Dalam sebuah pesan kepada klien yang diposting di situsnya, bank tersebut mengatakan tetap dalam posisi yang baik untuk terus mengelola aktivitas simpanan.
Saham First Republic anjlok 9% dalam perdagangan yang diperpanjang pada Selasa malam. Beberapa investor mengaitkan potensi intervensi pemerintah dengan pengambilalihan peraturan yang mengikuti kegagalan Silicon Valley Bank dan Signature Bank bulan ini dan mengakibatkan hilangnya pemegang saham mereka.
"Orang-orang hanya gelisah jika pemerintah turun tangan, tidak akan ada yang tersisa bagi pemegang saham," kata Dennis Dick, seorang pedagang di Triple D Trading di Ontario, Kanada.
Skenario baru untuk First Republic datang ketika kepala eksekutif bank besar berkumpul di Washington, DC, untuk pertemuan terjadwal dua hari mulai Selasa, kata sumber yang mengetahui masalah tersebut.
Pertemuan kuartalan Forum Jasa Keuangan, termasuk CEO JPMorgan Chase & Co (JPM.N), Jamie Dimon, dan Bank of America Corp (BAC.N), Brian Moynihan, dua pemberi pinjaman terbesar.