IDXChannel – Demi mewujudkan perkembangan ekonomi syariah di Indonesia, Pemerintah beberapa waktu lalu telah membentuk PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) (BRIS), melalui penggabungan tiga bank syariah milik Himpunan Bank Negara (Himbara) yakni BRI Syariah, BNI Syariah, dan Bank Syariah Mandiri menjadi Bank Syariah Indonesia (BSI) serta diharapkan akan menduduki posisi teratas di industri perbankan nasional dan dunia.
“Jadi kita tuh bergabung dari 3 Bank Syariah yang menyebabkan kita naik ranking. Ranking kita yang sebelumnya di posisi 20 atau 30, tapi setelah merger ranking bank syariah langsung melonjak di posisi 7 secara nasional dan didalamnya itu juga ada bank konvensional,” ungkap Wakil Direktur Utama 2 PT Bank Syariah Indonesia Tbk, Abdullah Firman Wibowo, dalam IDX Channel Sharia Fair 2021, Senin (5/4/2021).
Sekadar informasi, aset BRIS sudah mencapai Rp240 triliun yang menempatkan emiten pada posisi bank dengan aset terbesar di posisi ke-7 di Indonesia. Dari data dari Equity Daily Trading Publication Bursa Efek Indonesia (BEI) per 24 Februari 2021, nilai kapitalisasi pasar emiten kode saham BRIS sebesar Rp115 triliun.
Hasil merger tiga bank syariah BUMN itu mampu menghasilkan aset Rp240 triliun atau setara 16,78 miliar dolar AS. Dengan jumlah aset tersebut diyakini bisa masuk dalam jajaran 10 bank syariah terbesar di dunia.
“Dengan pembentukan ini juga BSI diharapkan tidak hanya melayani transaksi pada tingkat korporasi besar saja. Namun kalau terkait tantangan setelah kami melakukan merger tentu ada, yakni bagaimana kita melakukan konsolidasi operasional. Karena ini kan tidak mudah,” tegasnya.