Dari sisi likuiditas, rasio kecukupan likuiditas (Liquidity Coverage Ratio/LCR) juga melonjak dari 90 persen di 2020, menjadi 147 persen saat ini, jauh di atas standar ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Dari sisi kinerja keuangan, KB Bank juga sukses mencatatkan Pendapatan Bunga Bersih (Net Intereset Income/NII) di atas Rp800 miliar per akhir 2024, melesat lebih dari dua kali lipat dibanding posisi NII sebelum transformasi, yang masih sebesar Rp400 miliar.
Peningkatan ini pun berdampak pada margin bunga bersih (Net Interest Margin/NIM) yang tumbuh, dari 0,6 persen menjadi kisaran 1,3 sampai 1,4 persen, untuk periode perbandingan yang sama.
Pertumbuhan tersebut, menurut Lee, tak lepas dari upaya perbaikan kualitas aset yang secara konsisten dilakukan oleh Perseroan.
"Tak hanya itu, proses persetujuan kredit yang terpusat juga memastikan manajemen risiko yang lebih baik, sehingga memperkuat posisi bank dalam menghadapi dinamika pasar," ujar Lee.
"(Transformasi) Ini merupakan perjalanan yang penuh dengan tantangan. Namun berkat dukungan dan kepercayaan penuh dari pemegang saham, nasabah, dan seluruh pemangku kepentingan serta dedikasi dari seluruh karyawan, saat ini kami telah melalui bagian tersulit dari perjalanan transformasi tersebut," ujar Lee.