Sebagian besar dana murah tersebut, Hery menjelaskan, berasal dari produk tabungan, yaitu sebesar Rp129 triliun, atau tumbuh sebesar 16,09 persen secara tahunan (YoY).
"Tabungan sebesar Rp129 triliun inilah yang membawa BSI menjadi bank dengan tabungan nomor lima terbesar di industri," ujar Hery.
Tak hanya itu, kinerja positif BRIS juga terkonfirmasi dari kualitas pembiayaan yang disalurkan, di mana nilai pembiayaan mengalami pertumbuhan sebesar 15,99 persen (YoY) menjadi Rp257 triliun.
Di lain pihak, di tengah pertumbuhan penyaluran pembiayaan yang bahkan mencapai dua digit, rasio Non-Performing Financing (NPF) bruto Perseroan per Juni 2024 dapat tetap terjaga di bawah dua persen, yaitu sebesar 1,99 persen.
"Tentu dengan parameter-parameter yang bagus ini, mulai dari pertumbuhan aset, pertumbuhan dana pihak ketiga, pertumbuhan pembiayaan, dan kemampuan kami untuk mendorong pertumbuhan CASA dan juga tabungan lebih baik, ini membawa dampak positif terhadap bottom line kami," ujar Hery.