Jujuk Ernawati
Sedangkan di negara maju, konsumsi batu bara menunjukkan penurunan. Sebut saja di Amerika Serikat (AS), konsumsi batu bara di negara Paman Sam ini berkurang nyaris 50% dibandingkan awal 2010-an.
Dengan inisiatif seperti Undang-Undang Pengurangan Inflasi (IRA), yang mencakup anggaran hampir USD370 miliar untuk mempercepat transisi energi AS, konsumsi batu bara diperkirakan akan terus menurun di negara adikuasa tersebut.
Hal yang sama juga terjadi di daratan Eropa. Prancis, misalnya, hanya memiliki porsi 2,5% dari konsumsi energi primernya yang berasal dari batu bara, setengah dari konsumsi pada awal tahun 2000-an.
Namun di Jerman, batu bara masih menyumbang 18,9% dari total konsumsi energi. Kendati demikian, jumlahnya sudah menurun dibanding satu dekade lalu, yang mencapai 24,9% dari penggunaan energi primer.
Dengan turunnya konsumsi batu bara di negara-negara maju tetapi tetap stabil di negara berkembang, International Energy Agency (IEA) memproyeksikan permintaan batu bara bakal stabil pada 2022 hingga 2025 ketika permintaan mulai turun.
