Meski masih enggan merinci PLTU mana yang akan dipensiunkan paling awal. Arifin menjelaskan, ketiga PLTU kemungkinan besar berlokasi di Pulau Jawa. Dia pun belum mau buka-bukaan besaran investasi yang akan dikeluarkan untuk memensiunkan tiga PLTU ini. Yang jelas, pasokan listrik untuk masyarakat dipastikan tidak akan terganggu dengan rencana pensiun dini PLTU ini.
"Kita kan sekarang over kapasitas (supply). Masih aman," kata Arifin.
Arifin mengungkapkan, semakin cepat pensiun dini PLTU dilakukan, maka kebutuhan biayanya akan semakin besar. Pasalnya masih ada kewajiban untuk membayar kembali pinjaman dan bunga yang masih berjalan.
Menurut hitung-hitungan Kementerian ESDM, untuk mendukung percepatan dan efektivitas transisi menuju energi bersih, Indonesia membutuhkan dukungan pendanaan mencapai USD1 triliun hingga 2060 untuk pembangkit energi terbarukan dan transmisi.
"Kerja sama memiliki peran penting dalam mencapai transisi energi yang adil, terjangkau dan aman," pungkas Arifin. (FAY)