IDXChannel - Penggunaan masker menjadi salah satu cara mencegah penyebaran covid-19. Namun sayangnya, masih ada 46,8 juta warga di Indonesia yang tidak mau pakai masker.
Hal tersebut seperti diungkapkan, Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas. Ia menyebut Indeks Masker Indonesia masih berada di 82 persen. Menurutnya 18 persen dari 260 juta penduduk yang tidak memakai masker cukup memiliki pengaruh dalam risiko penularan covid-19 di Indonesia.
"Berarti masih ada sekitar 18 persen yang tidak mau menggunakan masker 18 persen dari 260 juta itu banyak juga. Angka yang besar ini saya kira tugas berat kita semua para tokoh agama dan masyarakat untuk mengikuti vaksin covid-19 karena ini juga bagian dari upaya pemerintah dalam memenuhi keamanan kesehatan dan kemanusiaan masyarakat,"papar Menag Yaqut dalam Webinar Kebangsaan Lintas Agama "Posisi Sentral Pemuka Agama dalam Mendorong Umat Menyukseskan Penanggulangan Covid-19,"Rabu,(18/08/2021).
Ia menambahkan dibutuhkan peran tokoh agama dalam mensosialisasikan penggunaan masker di Indonesia demi meningkatkan indeks pemakaian Indonesia menjadi 100 persen.
"Indeks pemakaian masker di Indonesia itu baru 82 persen nah kita berharap pemerintah tokoh agama mengambil peran penting sehingga yang 82 persen bisa 100 persen jadi semua masyarakat ini mau menggunakan masker ini sebenarnya dari banyak penelitian menggunakan masker itu jurus paling ampuh untuk kita menghindari dari virus covid 19,"jelasnya.
Berdasarkan survey literasi digital Indonesia yang disampaikan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas ditemukan 61,7 persen masyarakat Indonesia dapat informasi atau meyakini informasi terkait dengan pandemi dan vaksinasi yang disampaikan oleh tokoh masyarakat.
Lalu temuan survei Balitbang Kemenag tahun 2020 juga menunjukkan sebesar 37,16 persen tokoh agama dianggap oleh masyarakat sebagai sumber informasi yang paling bisa dipercaya untuk menjelaskan terkait covid-19 dan vaksinasi.
"Jadi saya kira kalau angka-angka ini benar sebagaimana yang ada di laporan Ini menandakan peran tokoh agama sangat penting dalam penanganan pandemi ditengah membanjirnya informasi dan narasi tentang pandemi covid yang sering kali membingungkan terutama di grup-grup WA itu yang sering ngawur,"urai Menag Yaqut. (RAMA)