Sementara itu, target pengadaan beras pemerintah lewat impor pada 2024 sebanyak 3,6 juta ton dengan anggaran yang disiapkan setidaknya Rp30 triliun.
Meski demikian, akan diprioritaskan terlebih dahulu untuk menyerap beras yang diproduksi petani lokal.
"Masih ada kan (kuota impor 2024) 3,6 juta ton. Nanti sambil kita lihat, pokoknya fokusnya hari ini adalah peningkatan produksi dalam negeri," katanya.
Menurutnya, kebijakan impor beras sebagai respon atas kurangnya produksi beras lokal. Dari 169 ribu penggilingan padi yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, kapasitas produksinya hanya sekitar 20-30 persen.
"Jangan kita bicara importasi terus, importasi itu hanya mengganjal, kita tidak bangga melakukan importasi. Kita dorong faktor produksi seperti pupuk, luas lahan tanam, itu ada di Kementerian Pertanian," kata Arief.
(DESI ANGRIANI)