Sebagai informasi, pengerjaan revitalisasi ke-4 halte tersebut termasuk dalam rencana revitalisasi 46 halte yang ditargetkan rampung hingga akhir 2020. Sebelumnya pengerjaan revitalisasi sebanyak 11 Hate tahap pertama sudah dimulai sejak 15 April lalu.
Sedangkan dari 11 halte yang sedang direvitalisasi tahap pertama telah selesai sejumlah halte yakni Kwitang, Balaikota, dan GBK.
Direktur Teknik dan Digital Transjakarta M Indrayana membeberkan anggaran revitalisasi 46 halte menelan biaya Rp600 miliar dan ditargetkan rampung dalam enam bulan. Dia mengatakan, alasan 46 halte harus direvitalisasi mulai dari pengoptimalan layanan hingga masalah usia halte yang sudah lebih dari 10 tahun.
"Pertama tadi disebut mengenai kapasitas, kita mendahulukan yang kapasitasnya sudah melebihi, itu mau tidak mau harus kita revitalisasi. Kedua masalah umur, umur kaitannya dengan keselamatan, artinya kalau umur sudah lebih dari 10 tahun, harus kita tingkatkan, kita revitalisasi," ucapnya.
"Kemudian yang terintegrasi antarmoda, jadi kita utamakan empat halte yang integrasi itu, termasuk jadi fokus kita, karena ini nanti yang akan sangat mmudahkan masyarakat melakukan perpindahan antar moda transportasi publik. Untuk tahun ini kurang lebih Rp600 miliar, 46 halte tadi. Selama 6 bulan," dia menambahkan.