Kepala ekonom di Pantheon Macroeconomics, Ian Shepherdson mengatakan, lambatnya perekrutan kemungkinan besar bukan akibat dari permintaan yang lebih lemah untuk tenaga kerja baru.
"Kami tahu dari survei bahwa permintaan tenaga kerja sangat kuat, tetapi kami juga tahu dari survei dan yang dilaporkan media bahwa perusahaan merasa sulit untuk merekrut orang di tengah situasi sekarang," katanya.
Di sisi lain beberapa negara bagian setuju dengan argumen tunjangan pengangguran membuat orang malas. Baik South Carolina dan Montana telah mengatakan, mereka akan menghentikan tunjangan pengangguran yang ditawarkan oleh pemerintah federal agar tidak dibayarkan kepada warga negara mereka.
Mereka khawatir bahwa uang tambahan, dampaknya membujuk orang untuk tinggal di rumah, menahan mereka keluar mencari kerja. Sebaliknya, Montana menawarkan dana USD1.200 kepada mereka yang kembali bekerja. (RAMA)