sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Ada volatilitas Harga Komoditas, Sri Mulyani Sebut Perencanaan 2024 dalam Ketidakpastian

Economics editor Michelle Natalia
06/04/2023 12:05 WIB
Sri Mulyani menyebut perencanaan 2024 tak mudah untuk dibuat karena volatilitas harga komoditas. Sebab, Indonesia menjadi salah satu negara produsen komoditas.
Ada volatilitas Harga Komoditas, Sri Mulyani Sebut Perencanaan 2024 dalam Ketidakpastian. (Foto: MNC Media)
Ada volatilitas Harga Komoditas, Sri Mulyani Sebut Perencanaan 2024 dalam Ketidakpastian. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, menyebut perencanaan 2024 tak mudah untuk dibuat karena volatilitas harga komoditas. Sebab, Indonesia menjadi salah satu negara produsen komoditas.

Sehingga naik turunnya harga komoditas sangat berpengaruh pada ekonomi Indonesia. "Lihat saja kurva dari seluruh komoditas itu, harga gas dan batu bara misalnya, naik tinggi dan kemudian dropped. ini dua-duanya pada saat naik dan turun memberikan implikasi juga kepada kita, termasuk tekanan terhadap harga," ujar Sri dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat 2023 secara virtual di Jakarta, Kamis (6/4/2023).

Dia mencontohkan harga crude palm oil (CPO) Indonesia sempat melonjak karena minyak goreng yang berasal dari bunga matahari yang diproduksi di Ukraina hilang atau tidak ada. Sehingga permintaan terhadap minyak goreng dari CPO Indonesia melonjak tinggi. 

"Jadi, kita bisa melihat bagaimana perang atau tensi geopolitik mempengaruhi immediately atau secara langsung, dan kadang-kadang dampaknya sangat terasa oleh masyarakat. Demikian juga dengan komoditas pangan yang lain, seperti kacang kedelai, gandum, dan jagung. Gandum, karena baik Rusia maupun Ukraina adalah produsen gandum yang sangat signifikan," ungkap Sri. 

Berkaca dari hal tersebut, Sri mengatakan pemerintah memperhitungkan situasi ketidakpastian itu dalam membuat perencanaan 2023. Jika berbicara hanya murni dari sisi keuangan dan ekonomi, barangkali kalibrasi modelnya relatif lebih sederhana. 

"Saya meyakini Pak Bahlil, sekretaris badan, bahkan semua teman-teman yang duduk di sini adalah orang yang sangat pintar. Kalau hanya faktor ekonomi dan finansial, saya yakin teman-teman akan membuat sebuah modelling yang sangat relatively sederhana dan predictable. Mungkin yang disebut margin of error-nya kita bisa," ucap Sri.

Dia pun melanjutkan, "Anda bikin model dengan seluruh data historis membuat proyeksi, tiba-tiba proyeksi Anda ditekuk atau dijomplangkan oleh keputusan geopolitik. Itu yang terjadi kalau Ukraina menyebabkan tadi harga komoditas melonjak sangat tinggi. Harga minyak yang harusnya turun, melonjak sangat tinggi. Harga batu bara yang harusnya pada saatnya orang membicarakan perubahan iklim, akan melakukan pemensiunan batu bara, malah melonjak luar biasa tinggi."

Dia pun meyakini hal itu tidak tertangkap oleh model apapun yang dilakukan Bappenas, maupun di Kementerian Keuangan.

"Ketidakpastian inilah yang harus kita perhitungkan di dalam merencanakan apa yang harus kita lakukan, untuk bahkan tahun ini sedang berjalan, dan tahun ini sebagai baseline untuk tahun depan membuat perencanaan. Jadi kalau tahun ini saja kita harus memperhatikan ketidakpastian tadi, pada saat yang sama, kita harus merencanakan tahun 2024," jelas Sri.  

(FRI)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement