Cahya Puteri Abdi Rabbi
Lebih lanjut, hingga kuartal III 2022, ADRO telah merealisasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar USD277 juta. Pengeluaran belanja modal utamanya digunakan untuk pembelian dan penggantian alat berat, karena perseroan meningkatkan produksi, jarak angkut yang lebih jauh, serta cuaca buruk yang mendorong kenaikan biaya pemeliharaan pada umumnya.
“Walaupun terjadi curah hujan yang tinggi dan tantangan pengadaan alat berat, ADRO berhasil meningkatkan produksi, yang turut mendorong kenaikan penjualan batu bara dengan porsi yang sama," ungkapnya.
Ke depan, Garibaldi Thohir menyebut bahwa perseroan akan konsisten untuk berevolusi dan inovasi, utamanya dalam bidang energi baru dan terbarukan (EBT), industri hijau, dan kendaraan listrik.
“Saya dapat pastikan kepada para pemegang saham, bahwa kami akan terus berfokus pada eksekusi, SDM dan budaya, seiring langkah untuk meningkatkan investasi pada energi terbarukan, membangun kawasan industri hijau terbesar di dunia dan berinvestasi pada rantai pasokan baterai kendaraan listrik,” pungkas dia. (NIA)
