"Pengeluaran pemerintah meningkat melalui pelaksanaan anggaran dan stimulus yang lebih baik, meskipun investasi dan konsumsi rumah tangga melambat setelah kenaikan sebelumnya," kata ADB.
"Proyeksi pertumbuhan tahun 2026 sekarang berada di 5,1 persen dari 5,0 persen, didukung oleh peningkatan permintaan domestik yang didorong oleh stimulus fiskal dan moneter," pungkasnya. (Wahyu Dwi Anggoro)