"Artinya, kalau BUMN-nya korupsi sehingga tidak sehat, bagaimana bisa menjadi sebuah korporasi yang baik dan bisa menjadi bagian ketika pemerintah mengintervensi dengan kebijakan-kebijakan saat terjadi ketidakseimbangan," ucap Erick.
Erick mengatakan BUMN yang sehat akan mampu tampil sebagai penyeimbang pasar melalui sejumlah intervensi seperti operasi pasar. Hal ini telah dilakukan BUMN saat melakukan intervensi dengan menjual masker sebesar Rp5.000 atau jauh di bawah harga pasar yang saat awal pandemi menyentuh angka Rp100.000.
"Hal-hal ini, menyeimbangkan pasar hanya bisa dilakukan kalau BUMN-nya sehat. Kalau BUMN-nya sakit, boro-boro mau intervensi pasar, buat dirinya sendiri aja sulit," tuturnya. (TYO)