"Dua atau tiga hari terakhir menjelang hari raya Idul Fitri, kami akan mengajak Gubernur Jabar, Satgas Pangan Provinsi Jawa Barat dan TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) Provinsi Jawa Barat untuk melakukan pengecekan langsung ke pasar-pasar rakyat. Ini dapat memberikan stimulus yang kuat, agar harga mendekati kestabilan," jelasnya.
Arifin juga mengatakan, pihaknya bersama Bank Indonesia (BI) Perwakilan Jabar memberikan perhatian khusus terhadap harga daging sapi dan daging ayam broiler. Pasalnya, harga kedua komoditas tersebut cenderung melonjak setiap menjelang Lebaran.
"Jabar untuk produksi ayam broiler surplus, tapi harga di pasar sering naik. Pedagang suka bilang setahun sekali. Jadi kita akan melakukan edukasi dan sosialisasi kepada pedagang," katanya.
"Ada program Pasar Juara. Pasar Juara ini tidak hanya dari fisik, tapi juga dari mental pedagang dan pengelola pasar agar tidak menaikkan harga terlalu tinggi," sambung Arifin.
Arifin menambahkan, saat ini, fluktuasi harga pangan hanya terjadi pada gula pasir yang berada di kisaran Rp13.700 per kilogram dari harga eceran tertinggi (HET) Rp12.500 per kilogram.