Pelatihan yang paling diminati oleh penerima manfaat Prakerja di Jawa Timur adalah telemarketing, strategi pemasaran, makanan dan minuman, kerajinan tangan, tata rias, hingga IELTS.
Dalam acara yang dihadiri oleh 700 alumni Program Kartu Prakerja se-Karesidenan Madiun dan 500 undangan lainnya, Menko Airlangga mengapresiasi peran Pemerintah setempat yang selama ini telah mendukung Program Kartu Prakerja sehingga program tersebut dapat tersosialisasi dengan baik.
“Melihat hasil yang sangat baik ini, sebagaimana yang Bapak Presiden Joko Widodo sampaikan ketika Temu Raya Alumni Prakerja di Sentul, Program Kartu Prakerja akan dilanjutkan pada tahun 2023 dan 2024. Sejalan dengan makin melandainya Covid-19, maka Program Kartu Prakerja akan didorong penyelenggaraan secara offline. Tentu hal tersebut akan dilakukan secara bertahap dengan skala yang dapat dikelola, karena pelatihan dilakukan di berbagai daerah, tidak tersentralisasi di pusat,” jelas Airlangga.
Lebih lanjut, Airlangga mengatakan bahwa untuk mempersiapkan penyelenggaraan pelatihan Program Kartu Prakerja secara offline tersebut, lembaga-lembaga pelatihan diminta untuk terus meningkatkan kualitas modul, metode tes, instruktur, infrastruktur, costumer service, serta layanan bagi penerima Kartu Prakerja yakni konseling, pendampingan, hingga magang atau penempatan kerja.
Menutup sambutannya, Airlangga menyampaikan bahwa acara Temu Alumni Program Kartu Prakerja di Madiun tersebut merupakan temu alumni pertama yang diselenggarakan secara mandiri oleh lembaga pelatihan Program Kartu Prakerja. Menko Airlangga mengapresiasi lembaga pelatihan Fitri Al Baasitu yang telah membantu dalam proses Temu