“Tapi bukan berarti kita menutupi kelemahan kita. Membangun diri sendiri adalah bentuk citra kita. Bukan pencitraan ya. Jadi kaya PPI yang mengetahui bagaimana kondisi perusahaannya. Itulah modal dasar dia ketika membangun komunikasi. Apa yang sedang dikerjakan oleh diri kita, itu juga komunikasi. Apa yang sedang atau yang akan dilakukan oleh perusahaan kita, itu juga modal untuk berkomunikasi,” tuturnya.
Dia juga menyampaikan semua perusahaan harus dibiasakan untuk mengetahui produk perusahaan. Sehingga jika ada masalah dalam perusahaan di kalangan masyarakat, karyawan bisa menjadi jembatan untuk menjelaskan kepada masyarakat.
“Saya ambil contoh misalnya perusahaan bank. Yang tahu mengenai produk bank pasti karyawan salesnya. Karyawan lain tidak tahu karena tidak mau mencari tahu. Hal seperti ini contoh kekurangan yang ada pada perusahaan,” tegasnya.
Perlu diketahui, tidak lama lagi PPI akan melakukan merger dengan BGR. Dalam hal ini, Arya menerangkan PPI harus dapat menjelaskan propek ke depan untuk nantinya dikomunikasikan kepada PT. BGR.
“Seperti keunggulan-keunggulan yang dapat dipaparkan. Itu untuk jadi nilai jual,” tambahnya.
Selain itu, dalam acara yang sama, Arya juga mengapresiasi kepada PPI yang telah mendapatkan penghargaan membuka kanal. Hal ini dinilai bagus sebagai bentuk keterbukaan kepada publik.