Proyek yang dikelola oleh BBWS Ciliwung-Cisadane dan dibangun oleh PT Brantas Abipraya bersama PT Sacna tersebut dimulai sejak tanggal 2 Desember 2016 dan masih dalam proses pembangunan.
"Hingga Februari 2021, proses konstruksi Bendungan Ciawi telah mencapai angka 81,64%, sedangkan progress lahan sebesar 94,81%. Bendungan Ciawi ditargetkan untuk selesai pada Desember 2021," ungkap Kepala Satker Dony.
Nantinya, bendungan ini akan mampu menampung volume air sebanyak 6,05 juta m3 dan luas genangan 39,40 hektar sehingga diharapkan mampu mengendalikan dan mengurangi banjir hingga 111,75 m3/detik. Bendungan ini, selain Bendungan Sukamahi, menjadi rencana induk pengendalian banjir (flood control) Jakarta. Pada periode curah hujan tinggi, bendungan ini akan mampu menahan kelebihan air dan mengalirkannya secara terkontrol.
Selain bertujuan untuk mengendalikan banjir Sungai Ciliwung, bendungan ini juga menjadi lokasi konservasi sumber daya air dan pengembangan pariwisata di Jawa Barat. Pekerjaan berjalan kini meliputi pekerjaan timbunan, struktur spillway dan dinding penahan tanah (DPT), dan chute spillway.
Kepala Satker Dony menjelaskan, sejak bulan November hingga Februari ini, pengerjaan proyek terhambat karena curah hujan tinggi, terutama untuk penimbunan.