"Di sini telah terjadi banyak pengembangan, kebangkitan dari Covid-19 dan kemajuan dari vaksin... tapi yang terpenting, kami tetap berharap pertumbuhan di 2021," sahut Nor Shamsiah.
Bulan lalu, bang sentral telah menerapkan kebijakan suku bunga acuan di angka terendah, yakni 175%. Hal ini dilakukan untuk memangkas 125 basis poin di tahun lalu akibat dari kebijakan lockdown sehingga menghantam perekonomian Malaysia.
Ekonomi yang bergantung pada perdagangan telah menujukkan tanda tentatif dari rebound pada kuartal ketiga, berkat peningkatan permintaan global. Ekspor di tahun itu turun 1,4%, meskipun pengiriman mulai pulih dalam empat bulan terakhir tahun 2020.
Bank sentral memperkirakan inflasi akan cenderung lebih tinggi tahun ini, setelah 10 bulan berturut-turut turun, sebagian besar disebabkan oleh harga bahan bakar eceran yang rendah. Indeks harga konsumen utama turun 1,2% pada tahun 2020. (TYO)