Berdasarkan tren ini, diprediksi konsumsi baterai akan melonjak menjadi 749 GWh pada 2023 mendatang.
Berdasarkan penggunaan baterai pada tahun 2022, produk CATL memimpin pangsa pasar dengan penggunaan mencapai 191,6 GWh. Pasar baterai EV tumbuh menjadi 37%. LG Energy Solution menduduki peringkat kedua namun mengalami penurunan pangsa pasar lebih dari 6%.
Panasonic berada di posisi ketiga pada akhir 2021, tetapi juga mengalami penurunan pangsa pasar baterai EV hampir 5%. Posisi Panasonic kemudian direbut oleh BYD, produsen pembuat baterai China. BYD adalah satu-satunya perusahaan China selain CATL yang juga mengalami pertumbuhan pangsa pasar pada 2022.
Sementara India diperkirakan menjadi pemain kunci di pasar baterai EV Asia-Pasifik dengan pertumbuhan tercepat beberapa waktu terakhir. Pertumbuhan pasar ini berkaitan dengan potensi peningkatan populasi penduduk, urbanisasi yang cepat, penurunan biaya produksi baterai, ketersediaan teknologi mutakhir, dan daya beli konsumen yang meningkat.
Pertumbuhan pasar di India ini juga didukung peningkatan investasi otomotif utama terkemuka dan meningkatnya kepedulian lingkungan.
Penelitian terbaru SkyQuest menunjukkan sekitar 995.320 EV di semua segmen kendaraan terjual pada 2022 di India di mana penjualan ini meningkat dibanding 2021 sebanyak 322.870 unit dan presentase pertumbuhan mencapai 509% dari periode 2019 sebanyak 163.450 unit.
Adapun segmen baterai EV jenis Lithium-Ion akan mendominasi pertumbuhan pasar karena penggunaannya yang meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Segmen ini mendominasi pasar baterai EV Asia Pasifik dan menyumbang pangsa pasar yang cukup besar pada 2021. Segmen ini diperkirakan akan mempertahankan posisinya selama beberapa waktu kedepan karena meluasnya penggunaan baterai ini dalam berbagai aplikasi. Mengingat jenis baterai ini memiliki bobot yang lebih ringan dan kepadatan energi yang lebih tinggi.
Ini membuat jenis baterai ini sering digunakan pada mobil listrik dan hibrida, di antara penggunaan otomotif lainnya. SkyQuest mencatat jenis baterai ini juga mengalami penurunan harga dari sebelumnya USD 1100/KWH pada 2010 menjadi USD 137/KWH pada 020. Ini menjadikan baterai lithium-ion kini menjadi pilihan yang terjangkau untuk berbagai sektor.
Baru-baru ini, CATL sedang bernegosiasi dengan beberapa klien strategis, termasuk Nio dan Li Auto, untuk menandatangani kontrak tiga tahun yang akan menjamin penjualan baterai EV mereka dengan harga terjangkau hanya RMB 200.000 per ton atau setara USD29.152 litium karbonat, senyawa yang menghasilkan litium diekstrak. (ADF)