sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Ancaman Resesi Tahun Depan, Pengusaha Khawatir Ada Banjir PHK Lagi

Economics editor Advenia Elisabeth/MPI
11/10/2022 14:42 WIB
Resesi akan membuat keuangan investor yang selama ini menanamkan modal di Indonesia terganggu.
Ancaman Resesi Tahun Depan, Pengusaha Khawatir Ada Banjir PHK Lagi. Foto: MNC Media.
Ancaman Resesi Tahun Depan, Pengusaha Khawatir Ada Banjir PHK Lagi. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Sejumlah lembaga asing hingga Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mewanti-wanti ancaman resesi global pada 2023. Bayang-bayang resesi ini menjadi awan gelap bagi pengusaha. 

Ketua Umum Kadin DKI Jakarta Diana Dewi mengungkapkan kondisi ini akan mengganggu masuknya modal investor ke Indonesia. Alhasil, investor cenderung akan mengalihkan dananya ke safe haven, seperti emas, dan dolar AS. 

"Kondisi perekonomian global saat ini memang masih diliputi oleh ketidakpastian, terakhir kita sama-sama ketahui beberapa aktivitas perekonomian di Amerika juga mengalami kontraksi tentunya hal ini semakin memperkuat resiko akan terjadinya resesi perekonomian dunia. Bagi indonesia sendiri kondisi ini pastinya akan berpengaruh dalam perekonomian nasional, terutama di bidang investasi," jelas Diana kepada MNC Portal Indonesia, Selasa (11/10/2022).

Selain itu, lanjut Diana, resesi akan membuat keuangan investor yang selama ini menanamkan modal di Indonesia terganggu, sehingga tidak hanya memperkecil investasi yang masuk, tapi investasi existing pun bisa mangkrak.

Ia khawatir, bila kondisi diatas tidak terkendali maka akan terjadi gelombang PHK besar-besaran mengingat kinerja manufaktur yang terganggu. 

"Untuk itu kami berharap kinerja manufaktur akan tetap terjaga sebagai tulang punggung perekonomian nasional," ungkap Diana. 

Untuk diketahui, peringatan resesi muncul melihat kebijakan moneter ketat bank sentral di sejumlah negara. Bank-bank sentral ini terus mengerek suku bunganya. OJK pun memprediksi resesi global akan terjadi lebih cepat. 

"Tapi yang tidak bisa kami prediksi ialah seberapa serius resesi dan berapa lama itu akan berlangsung," ujar Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar. 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement