"Untuk penanganan di Sungai Palu ruang lingkup pekerjaannya mencakup pembangunan tanggul sungai 387 meter (m) di sisi kiri dan 364 m di sisi kanan. Selain itu juga dibangun tanggul pantai sepanjang 487 m di sisi kiri dan 423 m di sisi kanan, serta pengerukan sedimen sungai sepanjang 800 m," sambung Dedi.
Sedangkan untuk penanganan di Sungai Kawatuna, diungkapkan Dedi tengah dikerjakan pembangunan konsolidasi dam 2 unit dengan panjang masing-masing 40,5 m dan tinggi 6 m. "Di Sungai Kawatuna juga dibangun groundsill sebanyak 6 unit dengan panjang 17,7 m dan pengaman erosi tebing sungai (revetment)," ujarnya.
Terakhir di Sungai Nghia, tengah dibangun konsolidasi dam sebanyak tiga unit masing-masing sepanjang 25,5 m sebanyak 1 unit dan 21 meter sebanyak 2 unit.
"Selain itu juga dibangun groundsill untuk memperkecil kemiringan arus sungai sehingga kecepatan air menjadi kecil dan kedalaman air bertambah," pungkas Dedi.
Sungai Palu merupakan sungai primer DAS Palu-Lariang. Bagian hilir Sungai Palu terdapat kerusakan parah akibat gempa bumi dan tsunami. Sedangkan Sungai Kawatuna merupakan anak Sungai Palu yang melewati landasan pacu bandara, akibat gempa tahun 2018, banjir dengan sedimen sering terjadi yang mengendap di gorong-gorong bawah landasan pacu bandara.