IDXChannel - Penerapan Standar CHSE (Cleansing, Health, Safety, dan Environment Sustainability) membawa dampak positif terhadap okupansi hotel di Indonesia.
Meski demikian Wakil Ketua DPP ASITA (Asosiasi Perusahaan Perjalanan Indonesia) Budijanto Ardiansjah mengatakan masih banyak masyarakat yang belum paham ketika memilih hotel yang sudah memiliki sertifikasi CHSE.
Untuk itu dirinya berharap Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bisa terus mensosialisasikan hal ini kepada masyarakat untuk memilih hotel sesuai dengan standar protokol kesehatan.
"Kita berharap Kemenparekraf tetap mensosialisasikan terkait CHSE, kemudian sertifikasi CHSE ini jangan terlalu mahal dan jangan memberatkan pengusaha juga," ujarnya kepada MNC Portal, Rabu (3/11/2021).
Budijanto mengatakan sosialisasi CHSE kepada masyarakat penting untuk dilakukan. Karena ketika masyarakat sudah mulai mengerti tentang CHSE, mereka justru akan memilih hotel yang sudah memiliki standar.
Ketika permintaan masyarakat akan hotel yang bersertifikasi CHSE meningkat, menurutnya mau tidak mau para pemilik hotel juga akan menyesuaikan kondisi pasar.
"Kalau tidak ada sertifikat CHSE misal tamu tidak mau datang, jadi mana yang mereka pilih, pasti mereka kan lebih memilih untuk mendapatkan sertifikat CHSE supaya tamu itu datang," sambungnya.
Budijanto melihat dengan adanya standarisasi CHSE sebetulnya membuat para pemilik hotel lebih percaya diri menawarkan penginapan dengan protokol kesehatan yang tepat.
"CHSE ini cukup membantu mereka, supaya wisatawan yang masuk itu mendapatkan rasa yang lebih aman dan nyaman dengan hotel yang sudah di sertifikasi CHSE" pungkasnya. (NDA)