Kemudian, persiapan teknisi operasi pesawat sebesar 2,5%. Hal ini penyiapan hingga pemeliharaan pesawat yang akan digunakan selama waktu haji tahun ini.
Lalu, ada biaya asuransi pesawat. Diikuti komponen jasa kebandaraan lantaran ada bandara yang perlu diperpanjang waktu parkir pesawatnya (extend).
"Karena penerbangan haji di Indonesia ini praktis 24 jam jadi ada bandara yang operasinya hanya sampai jam 4 atau 5 sore, jadi kita perlu extend dan ada biaya yang harus kita sampaikan ke Angkasa Pura atau pengelola bandara. Ada parking fee, ada landing fee, ini ada dua di Indonesia dan Saudi," tuturnya.
Komponen biaya tersebut membuat Garuda Indonesia belum menyatakan akan menurunkan biaya penerbangan haji, meski Kementerian Agama sudah mengusulkan adanya pemangkasan nominal seluruh komponen Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 2023, termasuk biaya penerbangan. (NIA)