Lebih lanjut, Gatot menyebut masih ada beberapa isu lainnya terkait tidak belum direkomendasikan penggunaan SAF sebagai substitusi bahan bakar pesawat terbang.
Misal seperti ketersediaan SAF itu sendiri, karena permintaan akan semakin banyak jika digunakan sebagai bahan bakar. Harganya pun, menurut Gatot saat ini masih lebih mahal dari avtur karena melewati proses produksi yang lebih panjang.
Selain itu ketersediaan infrastruktur pendukungnya saat ini juga masih cukup minim terutama di bandara-bandara. Terakhir, persepsi publik terkait keselamatan jika pesawat menggunakan SAF juga masih menjadi tantangan.
"Hal-hal itu harus diperhatikan dan dijawab jika ingin sukses menggunakan SAF," beber Gatot.
(SAN)