IDXChannel - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia optimis Indonesia akan menjadi negara produsen baterai terbesar di dunia, salah satu indikatornya dengan adanya pabrik baterai yang di bangun oleh investor dari Korea Selatan di Indonesia pada Mei 2022.
“Kalau baterai kendaraan listrik kita mungkin rencanya paling lambat mei atau juni ini kita sudah melakukan ground breaking untuk prekursor katoda dengan LG,” kata Menteri Bahlil kepada wartawan saat ditemui di Jakarta Selatan, Dikutip Selasa (26/4/2022).
Adapun Nantinya, pabrik prekursor katoda akan dibangun di Kawasan Industri Batang, Jawa Tengah, dengan total investasi sebanyak Rp 142 Triliun.
“Jadi si ATL sama LG Bukan lagi MOU Tapi sudah tahap GP Atau sudah selesai (Partner lokalnya BUMN) Jadi dulu misalnya freeport kan Bumn gak masuk (kita belajar dari situ) dan investasinya itu lebih besar dari pada freeport,” tambahnya.
“Sekarang Apa sahamnya ? Apa hulunya ? Itu hulu atau Mayoritasnya BUMN, IBC di industrinya dia 30-40 persen. Itu BUMN,” jelasnya.
Sedangkan, pabrik sel baterai dan battery pack juga direncanakan akan di bangun di Kawasan Industri Batang. Sementara untuk smelter nikelnya, menurut Bahlil akan dibangun di Maluku Utara.
“Prekursor katod bateri sel juga BUMN, negara diwakilkan oleh BUMN jadi in sya Allah Indonesia akan menjadi salah saru negara industri baterai mobil terbesar di Dunia,” ungkapnya.
Dengan begitu, untuk pembangunan pabrik terintegrasi ekosistem baterai mobil listrik dengan mitra asal China, CATL, ditargetkan juga akan dimulai pada tahun ini.
"Smelternya nanti di Maluku Utara karena tambang di sana. Sementara untuk prekursor katodanya masih dicari tempatnya, apakah di Kalimantan Timur atau Jakarta," tutup Bahlil. (RAMA)