IDX Channel — Google mengumumkan rencananya untuk menggelontorkan investasi sebesar USD1 miliar (atau sekitar Rp15,6 triliun) untuk mendirikan pusat data di luar London, pada Kamis (18/1/2024).
Langkah ini merupakan investasi terbaru perusahaan teknologi AS tersebut di Inggris, sebagai respons terhadap permintaan yang terus berkembang terhadap layanan internet di wilayah tersebut.
Google, perusahaan yang dimiliki oleh Alphabet (GOOGL.O), mengumumkan bahwa pusat data yang telah dibeli sejak 2020 dan memiliki luas tanah sekitar 33 acre (13 hektar) akan didirikan di Waltham Cross. Lokasinya terletak sekitar 15 mil di utara pusat kota London.
Pemerintah Inggris mendorong perusahaan-perusahaan untuk berinvestasi dalam pembangunan infrastruktur baru, terutama di sektor-sektor yang sedang berkembang seperti teknologi dan kecerdasan buatan dan menyebut investasi dari Google sebagai dukungan yang sangat signifikan untuk pertumbuhan di Inggris.
"Investasi Google sebesar USD 1 miliar merupakan bukti bahwa Inggris adalah pusat keunggulan dalam teknologi dan memiliki potensi pertumbuhan yang sangat besar," ujar Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak, dalam pernyataan Google.
Selain itu, Google mengumumkan investasinya setelah membeli gedung perkantoran senilai 1 miliar dolar AS di pusat kota London pada 2022.
Gedung tersebut berdekatan dengan Covent Garden dan juga lokasi lain di King’s Cross, dimana Google sedang membangun kantor baru dan kantor untuk perusahaan kecerdasan buatan (AI) DeepMind.
Google juga mengambil langkah serupa setelah Microsoft (MSFT.O) mengumumkan rencananya untuk mengalokasikan 2,5 miliar poundsterling (USD3,2 miliar) ke Inggris selama tiga tahun, termasuk peningkatan kapasitas pusat data untuk mendukung layanan kecerdasan buatan (AI) di masa yang akan datang.
"Pusat data baru ini akan membantu memenuhi permintaan yang terus meningkat untuk layanan AI dan cloud kami dan menghadirkan kapasitas komputasi yang penting bagi bisnis di seluruh Inggris sekaligus menciptakan lapangan kerja konstruksi dan teknis," kata Chief Financial Officer Alphabet, Ruth Porat, dalam sebuah pernyataan.
Google juga mengatakan bahwa limbah panas yang dihasilkan dari pusat data tersebut akan menjadi peluang untuk konservasi energi yang bermanfaat bagi masyarakat setempat. (TSA)