Lingkup pekerjaan di antaranya meliputi revitalisasi bangunan rumah adat, pembangunan fasilitas penunjang, dan penataan lanskap.
Kawasan Rumah Adat Atakkae memiliki luas lahan 1,107 hektare dengan total luas bangunan 1,616 m2 terdiri dari beberapa rumah-rumah adat tradisional yang berasal dari berbagai kecamatan di Kabupaten Wajo.
Atakkae sendiri adalah sebutan untuk rumah adat yang ada di Sengkang. Rumah adat ini memiliki desain rumah panggung seperti umumnya rumah adat Suku Bugis.
Di antara semua rumah-rumah adat di kawasan tersebut, terdapat rumah yang paling besar yang merupakan rumah adat utama bertuliskan Saoraja La Tenri Bali yang artinya Istana Raja, memiliki jumlah tiang penyangga sebanyak 101 tiang berbentuk bulat yang menjadi salah satu keunikan dari rumah adat ini.
La Tenri Bali adalah seorang raja atau oleh orang Sengkang dipanggil Arung Matoa yang pernah berkuasa di Kerajaan Wajo.