Program desa digital diakui Lina Risnaeni Ahmad juga berperan dalam mengatasi jaringan kantor layanan BJB yang masih terbatas. Sebab digitalisasi ini akan mendorong tumbuhnya agen-agen BJB Bisa dan agen Laku Pandai di daerah.
"Sebetulnya kami bisa menambah jaringan kantor, namun itu hanya dari sisi layanannya saja. Sementara dengan digitalisasi, dari sisi pemberdayaan masyarakat juga bisa terkaver, masyarakat dapat beraktivitas penuh mudah lalu secara ekonomos ada fee dari BJB-nya tersebut," jelasnya.
Kemudian secara luas digitalisasi ini juga dapat merangkul sektor UMKM. "Karena kami memiliki beberapa program seperti Kredit Mesra, bahkan untuk plafond yang lebih tinggi itu ada KUR. Jadi memang ruang lingkupnya sangat luas," ucapnya.
Lina sendiri memahami jika pemahaman terkait desa digital harus dilakukan pada dua sisi, yaitu perangkat desa dan masyarakat. Oleh karena itu, salah satu solusi dari tantangan itu adalah perlunya sosialisasi dan informasi yang komprehensif pada masyarakat, untuk memudahkan pelaksanaan desa digital.
"Sebab apabila masyarakat tidak memanfaatkan, digitalisasi akan menjadi tidak efektif. Oleh karena itu, dalam waktu dekat kami dan pemerintah akan memberikan pelatihan kepada aparatur desa dan masyarakat pada Oktober mendatang di Desa Wanajaya ini," kata dia.