IDXChannel - Bank Dunia menaikkan perkiraan pertumbuhan globalnya menjadi 5,6% untuk tahun 2021. Hal itu dipicu oleh kebijakan stimulus AS dan pertumbuhan ekonomi China yang lebih cepat sari perkiraan.
Seperti diketahui, Presiden AS Joe Biden memberlakukan paket bantuan Covid-19 AS senilai USD1,9 Triliun. Sejak itu, distribusi vaksin menjadi lebih luas di Amerika Serikat dan beberapa negara maju lainnya. Sayangnya kemajuan itu terhambat oleh distribusi yang tidak merata di negara- negara berkembang dan tertinggal.
"Pemulihan ini tidak merata dan sebagian besar mencerminkan rebound tajam di beberapa ekonomi utama - terutama Amerika Serikat, karena dukungan fiskal yang substansial - di tengah akses vaksin yang sangat tidak setara," kata Bank Dunia dalam laporan itu seperti dikutip dari Reuters, Rabu (9/6/2021).
Banyak negara berkembang mengalami peningkatan beban kasus COVID-19, hambatan untuk vaksinasi, dan penarikan dukungan. Kondisi ini membuat output global diprediksi masih 2 persen di bawah proyeksi pra-pandemi. Sekitar dua pertiga dari ekonomi pasar negara berkembang juga masih belum menutupi kerugian pendapatan per kapita tahun lalu.
Ayhan Kose, ekonom dan direktur Grup Prospek Bank Dunia, mengatakan perkiraan terbaru mengasumsikan bahwa negara-negara maju akan memiliki populasi yang divaksinasi pada akhir tahun, dan sejumlah ekonomi pasar berkembang utama juga akan membuat kemajuan vaksinasi yang signifikan. Tetapi sejumlah besar masyarakat di negara berkembang dan miskin masih akan menunggu vaksin hingga tahun depan.
"Saat ini kami memprediksi pertumbuhan tahun depan sekitar 4,3%. Angka pertumbuhan itu bisa sekitar 5% jika kita melihat distribusi vaksin lebih cepat," kata Kose.
Perkiraan pertumbuhan AS tahun 2021 Bank Dunia meningkat sebesar 3,3 poin persentase dari Januari menjadi 6,8% dalam laporan terbaru, laju tercepat sejak 1984, karena dukungan ekonomi yang digambarkan bank sebagai "belum pernah terjadi sebelumnya di masa damai."
Perkiraan zona euro dinaikkan 0,6 poin persentase menjadi 4,2%, sementara China dinaikkan 0,6 poin persentase menjadi 8,5%. Sebagai eksportir utama, China mendapat manfaat dari dorongan permintaan global, bersama dengan stimulus sebelumnya dan upaya penahanan virus, kata bank.
Pasar negara berkembang tidak termasuk China diperkirakan akan tumbuh 4,4% pada tahun 2021, perkiraan yang dinaikkan satu poin persentase sejak Januari. (TIA)