Eka Setiawan/Kontri
IDXChannel - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Jateng mencatat gabungan kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di provinsi ini kembali mengalami deflasi pada Agustus 2024.
Terhitung gabungan kota di Jateng mengalami deflasi sebesar 0,07 persen (mtm), namun dengan magnitude deflasi yang lebih rendah dibandingkan bulan lalu (0,13 persen; mtm).
Secara tahunan, inflasi gabungan kota di Jawa Tengah sebesar 1,77 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan inflasi nasional sebesar 2,12 persen (yoy) dan berada di rentang sasaran target inflasi 2,5±1 persen.
“Secara spasial, mayoritas kota IHK di Jawa Tengah mencatatkan deflasi, kecuali Tegal dan Rembang. Deflasi terdalam berlangsung di Kabupaten Wonosobo yang pada periode laporan mencatatkan deflasi sebesar 0,17 persen (mtm),” ujar Kepala KPwBI Jateng Rahmat Dwisaputra pada keterangan persnya, Rabu (4/9/2024).
Deflasi yang terjadi pada Agustus 2024, lanjutnya, terutama dipengaruhi oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang sejalan dengan penurunan harga komodistas pangan utama.
Deflasi terdalam antara lain bersumber dari penurunan harga komoditas bawang merah. Harga bawang merah turun sejak Juni 2024 seiring dengan panen yang masih berlangsung di beberapa wilayah sentra, baik di Jawa Tengah yakni Brebes, Kendal, Demak maupun di luar Jawa Tengah yakni di Bima, NTB dan Nganjuk, Jatim.
Penurunan harga juga bersumber dari komoditas daging ayam ras, telur ayam ras, daun bawang, dan bawang putih. Penurunan harga daging ayam ras dan telur ayam ras berlangsung seiring dengan penurunan harga bibit Day Old Chicken (DOC) broiler maupun layer.
Penurunan harga daging ayam dan telur ayam ras juga dipengaruhi oleh penurunan harga jagung bahan pakan ternak pada periode laporan,” kata dia menambahkan.
