Penurunan harga juga terjadi pada komoditas daun bawang seiring dengan kecukupan pasokan di Jawa Tengah. Komoditas bawang putih juga kembali mengalami penurunan harga seiring dengan peningkatan realisasi impor dari Tiongkok. Di sisi lain, di tengah penurunan tekanan inflasi dari Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau, beberapa komoditas masih mengalami kenaikan harga, antara lain beras dan kopi bubuk.
Kenaikan harga beras seiring dengan normalisasi harga pasca-panen raya yang telah berlalu pada triwulan II 2024. Sementara komoditas kopi bubuk telah mengalami kenaikan harga sejak Mei 2024 lalu. Kenaikan harga tersebut dipengaruhi oleh kenaikan harga biji kopi dunia seiring dengan penurunan pasokan dari Vietnam dan Brazil. Peningkatan harga tersebut turut mendorong kenaikan harga produk turunan biji kopi, termasuk kopi bubuk.
Peningkatan harga juga berlangsung pada kelompok transportasi, biaya Sekolah Dasar (SD), serta emas perhiasan. Kenaikan inflasi kelompok transportasi disebabkan oleh penyesuaian harga bensin. PT Pertamina (Persero) menaikkan harga BBM nonsubsidi, antara lain Pertamax (naik 3-6 persen), Dexlite (naik 5-8 persen), Pertamax Turbo (7-9 persen), dan Pertamina Dex (3-6 persen) pada 10 Agustus 2024 lalu.
Selain itu, biaya SD pada periode laporan turut mengalami kenaikan akibat penyesuaian Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) seiring dengan momentum tahun ajaran baru. Adapun peningkatan harga emas perhiasan juga sejalan dengan kenaikan harga emas global. Komoditas tersebut telah mencatatkan tren kenaikan harga sejak awal tahun 2024.
“Bank Indonesia bersama dengan para pemangku kepentingan di daerah yang tergabung dalam Forum TPID Provinsi Jawa Tengah akan terus berkoordinasi dan bekerja sama melaksanakan berbagai program pengendalian inflasi,” jelas Rahmat.
Salah satu program pengendalian inflasi adalah kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam rangka pengaturan pola tanam cabai agar ketersediaan cabai, khususnya di Jawa Tengah, tetap terjaga sepanjang tahun.
Selain itu, beberapa program inflasi lainnya yang termasuk ke dalam kerangka 4K (Keterjangkauan Harga, Kelancaran Distribusi, Ketersediaan Pasokan, dan Komunikasi Efektif) diharapkan mampu menjaga inflasi pada rentang sasaran 2,5±1 persen.
(Febrina Ratna)