sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Bansos Tunai Rp600 Ribu Cair, Antrean Panjang Terlihat di Sejumlah ATM Bank DKI

Economics editor Oktorizi Alpino
19/07/2021 19:10 WIB
Pencairan bansos membuat sejumlah anjungan tunai mandiri (ATM) Bank DKI dipadati warga.
Pencairan bansos membuat sejumlah anjungan tunai mandiri (ATM) Bank DKI dipadati warga. (Foto: Oktorizki)
Pencairan bansos membuat sejumlah anjungan tunai mandiri (ATM) Bank DKI dipadati warga. (Foto: Oktorizki)

IDXChannel - Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Pemprov DKI Jakarta bagi warganya di tengah penerapan PPKM darurat mulai dicairkan hari Senin ini (19/7/2021). Tak ayal, hal ini membuat sejumlah anjungan tunai mandiri (ATM) Bank DKI dipadati warga.

Pantauan di lokasi, puluhan warga rela antre panjang demi mendapatkan BST sebesar Rp 600 ribu. Pemandangan itu salah satunya terlihat di ATM Bank DKI yang berada di area Pom Bensin Jalan Pramuka Raya dan Pasar Beras Induk Cipinang, Jakarta Timur.

Akibat antrean tersebut, pihak pengelola Pom Bensin tak bisa berbuat banyak. Pengelola hanya mengingatkan warga agar menjaga jarak supaya tidak menjadi klaster penularan Covid-19.

Putra warga Matraman mengaku ikut antre agar bisa mengambil uang BST dari pemerintah. Pasalnya, BST tersebut sangat diperlukannya untuk keperluan sehari-hari.

"Iya saya mau ambil duit bansos di ATM, karena sudah engga megang duit lagi karena udah enggak kerja gara-gara PPKM darurat ini," ujarnya di Matraman Jakarta Timur, Senin (19/7/2021).

Menurutnya, BST yang disalurkan pemerintah saat ini dirasa terlambat. Sebab, PPKM darurat sudah berjalan sejak 3 Juli 2021 dan sangat menyusahkan warga yang hanya memiliki penghasilan harian.

"Harapannya bansos ini udah berjalan dari awal penerapan biar masyarakat enggak bingung. Semoga bansosnya selama PPKM darurat bisa ada lagi karena jumlah segini enggak cukup," katanya.

Senada dengan Putra, Juned warga Cipinang, Jakarta Timur pun mengaku bansos yang diberikan pemerintah dengan jumlah Rp 600 ribu dirasa kurang. Oleh karena itu dia berharap agar pemerintah dapat kembali menyalurkan bantuan sosial berupa sembako demi mencukupi kebutuhan sehari-hari.

"Kalau bisa ditambah lagi bansosnya. Warga kaya saya yang penghasilannya dari jualan jadi keganggu karena PPKM ini," tuturnya. (TIA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement